Terlihat begitu jelas wajah lelaki bertubuh bola yang terbaring lunglai di hadapanku saat ini,tidak terlalu tampan bahkan mungkin jika bukan mataku yang melihat mereka akan menyimpulkan lelaki yang ada dihadapanku saat ini adalah makhluk sisa yang keburu berojol sebelum tahap pembentukan selesai.menyedihkan memang,bahkan teman satu kelas ku dulu pernah mengatakan bahwa aku adalah satu-satunya orang yang tidak memiliki lensa mata yang baik ,buta,rabun,gila,stresss,autis dan masih banyak,banyak sekalii,aku hanya tersenyum lalu segera berlalu ,aku tahu bahkan lebih tau dari mereka yang mengatakan bahwa lelaki ini memang buruk rupa pangeran sisa iya aku tahu,tapi itu menurut kalian menurut mereka, tidak bagiku!pangeran ini terlalu mahal ,terlalu tampan,terlalu bijaksana,terlalu gagah bahkan matapun tak mampu lagi membandingkan mana yang baik dan mana yang buruk.datar.aku tidak mau dan tidak pernah mau memiliki kisah seperti romeo dan Juliet!tidak mau! Karena aku tidak ingin akhir kita berakhir tragis seperti itu, menurut agamaku cara seperti itu tidak akan pernah diterima jasadnya,aku tidak mau kisah kita berakhir konyol! Tapi kau sudah terlanjur menjadi romeo jadi aku tidak bisah mengubahmu, maka aku saja yang digantikan aku mau posisi ku seperti Cinderella saja,Cinderella tak bersepatu kaca taka apa aku mau, itu saja aku mau kisah kita seperti romeo dan Cinderella saja.
“ra,…”
“iya?kau sakit yang mana?,biar ku panggilkan dokter ya..”
“tidak,bukan itu,sejak kapan kau disini?”
“sejak kau terlelap sampai kau melihat ku saat ini “ tukas kiara lembut.
“oh..
Ken membalikan wajah Senyum simpul terkuas dari wajahnya,ken tak pernah tau mengapa malaikat tak bersayap dihadapanya saat ini begitu peduli padanya sejak dulu, sejak ia masih menjadi mr.katrok seantero sekolah kiara yang dulunya adalah murid baru disekolah cenderawasih adalah satu-satunya makhluk disekolah itu yang tak pernah memandang ken sebelah mata,bisa dibilang kiara adalah teman pertama ken saat ia duduk dibangku putih abu-abu.tak banyak yang sering mereka bicarakan paling hanya sebatas mengobrol ringan saja,karena ken tak biasa berbincang lama dengan seseorang,apalagi dengan wanita cantik majalah sekolah itu.ken takut .ia takut semuanya terulang kembali seperti 15 tahun silam.
“ken…”
“gue mau istirahat ra..”
“ken! Liat gue..!”
“kenapa ?hah?! lo mau dibilang malaikat,mau terus sok ngelindungin gue?kalo iya,gue gak butuh !”
“lo nggak pernah tau apa yang terjadi ken”
“lo tau pintu keluar dimana kan? Atau mau gue anter?”
***************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar