Dengan menggunakan mesin pencari ini Anda ikut mendukung keberadaan situs KolomKita.Com. (?)
Terkenang Ayah
Maret 1st, 2009 by Roymon Lemosol
kulukis bayangmu di kanvas rembulan
untuk mengenang setiap tetes peluh
yang mengucur deras dari tubuh
kala orang masih asyik memeluk selimut
kau telah bergelut dengan embun
yang menempel di pohon-pohon sagu
berbekal semangat dan kerja keras
mengais rezeki dari putih sarinya
mandi peluh di panas terik
basah tubuh di hujan deras
tidak pernah kau pedulikan
asalkan aku bisa sekolah
sepotong celana untukmu tak sanggup kau beli
bahkan sepasang sendal jepit sekalipun
tapi biaya sekolah tak pernah tertunda
hingga aku raih gelar sarjana
sekarang hidupku jadi bahagia
meraih sukses di dunia kerja
berkat kerja kerasmu di masa lampau
Ayah…
kaulah teladan bagi dunia orang tak punya
mengubah sengsara jadi bahagia
Ambon, Februari 2009
untuk mengenang setiap tetes peluh
yang mengucur deras dari tubuh
kala orang masih asyik memeluk selimut
kau telah bergelut dengan embun
yang menempel di pohon-pohon sagu
berbekal semangat dan kerja keras
mengais rezeki dari putih sarinya
mandi peluh di panas terik
basah tubuh di hujan deras
tidak pernah kau pedulikan
asalkan aku bisa sekolah
sepotong celana untukmu tak sanggup kau beli
bahkan sepasang sendal jepit sekalipun
tapi biaya sekolah tak pernah tertunda
hingga aku raih gelar sarjana
sekarang hidupku jadi bahagia
meraih sukses di dunia kerja
berkat kerja kerasmu di masa lampau
Ayah…
kaulah teladan bagi dunia orang tak punya
mengubah sengsara jadi bahagia
Ambon, Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar