"maybe it's not about the happy ending,maybe it's just about the story"
sejatinya aku bukan pelukis kisah,juga bukan penulis cerita...aku hanya tokoh yang dipermainkan dengan elok tanpa sadar bahwa ia sedang dipermainkan dengan gila,dipertontonkan bagai drama...yang aku ingin tanyakan "mengapa kau membuang waktumu dengan menyianyiakan waktuku?"...
dongen ini dimulai ketika aku menggigit sepotong apel yang diberikan penyihir berwajah teduh,keteduhanya yang membuatku seakan-akan baru saja memutari senja dan datang kepadannya hanya untuk mengemis sedikit udara...keteduhannya yang menawarkan keabadian yang nyata dan keteduhannya yang kini membawaku ke dalam pusara ini.lubang hitam yang kubuat dengan tangan ku sendiri,hal yan g seharusnya sama sekali tak patut ku sesali..karena bagaimanapun pernah ada dalam dongengnya walau hanya semusim mampu membuatku merasa abadi dalam khayalku...ia membuatku menuliskan mimpi"ku,mempercayainya dan mengkhayalkanya dengan gila ... ia seakan-akan mengajari ku berlari meski pada kenyataaanya Ia hanya membuatku berimajinasi dengan liar..tak pernah benar-benar ingihn menjadikanya nyata,aku????bodoh??iya!!:) sejauh ini kurasa aku hanya figura yang ingin diabadikannya ,dipermainkan setiap waktu tapi tidak untuk dimilikiseumur hidup.
Dan kau tahu bagian mana yang paling menyakitkan??ya!:) dia meninggalkanku di tempat tak bertuah tanpa ada 1 katapun terucap.
"Apakah dia menjemputku?"jawabnya "YA" dia datang kepadaku seperti apa yang ia impikan,mendarat dihadapanku dengan gagah bersama sosok wanita anggun disampingnya,dan aku bagai semut di ujung lautan yang begitu kecil....tak terproyeksikan rasanya bumi hanya sebutir debu dibawah telapak kakinya,semudah ituukah?apa takdir kali ini benar"kejam?entahlah yang aku tahu dia bahagia,dia menginginkanya dengan gila...dan untuk pertama kalinya dalam hidupku aku "mengerti",aku mengerti bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan ada hal yang seharusnya dibirkan terlepas dan bebas di udara ada hal yang begitu jelas terlihat namun pada nyatanya.....
jika suatu saat jam berdetak terbalik takdir memainkan perannya saat itu juga kuharap dia mengerti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar