Aku seorang perencana. Itu tugas dan naluriku. Kamu, navigator andal paling manis yang siaga menyadarkan bahwa semesta tak melulu sesuai dugaan.
Aku menganggap diri ‘the man with the plan’, terlalu pemikir. Tapi kamu selalu mengingatkanku semuanya lebih indah mengalir.
Menunggu yang tidak pasti itu melelahkan. Tapi menghadapi dunia yang tidak menentu, denganmu aku ingin terkejut bersama.Aku terlalu takut kehilangan. Namun kamu meyakinkan, bahwa yang bersama kita saat ini adalah yang dianugerahkan.
Aku bersikeras masa depan bisa direncanakan. Kamu mengingatkanku takdir tak bisa dielakkan.
Kamu bilang, waktu paling berharga adalah saat ini. Maka bagiku, kamulah yang paling berharga, karena masih bersamaku sampai kini.
Katamu, masa depan tak pernah pasti. Tapi yang pasti aku hanya ingin memastikanmu menjadi masa depanku. Itu pasti.
Terima kasih sudah mengajarkanku bahwa mencinta itu berarti juga mengingatkan. Tetaplah saling menggenggam tangan. Dan sekali lagi, mari kita terkejut berdua, menghadapi dunia yang tidak menentu akhirnya… sampai kita renta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar