Sabtu, Februari 18, 2012

Dengan menggunakan mesin pencari ini Anda ikut mendukung keberadaan situs KolomKita.Com. (?)





Terkenang Ayah

kulukis bayangmu di kanvas rembulan
untuk mengenang setiap tetes peluh
yang mengucur deras dari tubuh

kala orang masih asyik memeluk selimut
kau telah bergelut dengan embun
yang menempel di pohon-pohon sagu
berbekal semangat dan kerja keras
mengais rezeki dari putih sarinya

mandi peluh di panas terik
basah tubuh di hujan deras
tidak pernah kau pedulikan
asalkan aku bisa sekolah

sepotong celana untukmu tak sanggup kau beli
bahkan sepasang sendal jepit sekalipun
tapi biaya sekolah tak pernah tertunda
hingga aku raih gelar sarjana

sekarang hidupku jadi bahagia
meraih sukses di dunia kerja
berkat kerja kerasmu di masa lampau

Ayah…
kaulah teladan bagi dunia orang tak punya
mengubah sengsara jadi bahagia

Ambon, Februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar