Minggu, Oktober 20, 2013

Arab Saudi diminta pertimbangkan kembali protesnya terhadap DK PBB

Ilustrasi. Anggota Dewan Keamanan (DK) PBB mengangkat tangan mereka saat memberikan suara bulat menyetujui resolusi memusnahkan gudang senjata kimia Suriah saat sidang DK PBB Sidang Umum PBB ke 68 di New York, Jumat (27/9). (REUTERS/Keith Bedford)

New York (ANTARA News) - Negara-negara Arab pada Sabtu menyerukan agar Arab Saudi memikirkan kembali keputusan untuk menolak kursi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Utusan negara-negara Arab di PBB menyampaikan hal tersebut usai menggelar pertemuan terkait pengumuman mengejutkan dari Arab Saudi pada Jumat yang menolak kursi di Dewan Keamanan PBB guna memrotes langkah PBB dalam menangani masalah perang Suriah dan sejumlah konflik lainnya.

"Pemimpin Arab Saudi seharusnya menjaga statusnya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dan melanjutkan perannya dalam membela kami di sejumlah isu yang diperdebatkan di Dewan Keamanan PBB," tulis pernyataan yang dirilis para Dubes negara-negara Arab di PBB.

Namun dalam pernyataan itu mereka juga menyampaikan pengertian dan rasa hormat terhadap posisi Arab Saudi.

"Sangat penting bagi Arab Saudi untuk mewakili Arab dan dunia Muslim di Dewan Keamanan PBB dalam masa bersejarah dan penting ini, terutama bagi kawasan Timur Tengah," katanya seperti dikutip AFP.

Arab Saudi memeroleh status keanggotaan tidak tetap sebagai bagian dari 15 negara yang berada di Dewan Keamanan PBB setelah Sidang Umum PBB pada Kamis.

Pemerintah Arab Saudi kemudian mengejutkan dunia dengan memberikan pernyataan yang menyebut bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki "standar ganda" dalam menangani konflik seperti Perang Saudara di Suriah yang telah berlangsung selama 32 bulan.

Sejumlah diplomat dan analis mengatakan pernyataan protes tersebut merupakan pesan kepada AS bahwa mereka menginginkan sikap yang lebih tegas terhadap Suriah dan bentuk kemarahan mereka terhadap Washington yang telah membuka kembali kontak dengan Iran.

Arab Saudi, yang merupakan produsen minyak terbesar di dunia dan salah satu negara Islam berpengaruh, adalah pendukung oposisi Suriah dan seteru pemerintah Iran.

Penolakan Arab Saudi atas kursi di Dewan Keamanan PBB yang akan menjabat mulai 1 Januari tahun depan itu berarti kelompok negara-negara Asia Pasifik harus mencari kandidat baru untuk disetujui oleh Sidang Umum PBB kecuali Arab Saudi berubah pikiran.

Arab Saudi sebelumnya terpilih bersama Nigeria, Lithuania, Chad dan Chile yang seluruhnya terpilih tanpa penolakan.

Penerjemah: Panji Pratama



View the original article here



Peliculas Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar