Rabu, November 06, 2013

Razia akibatkan pekerja asing di Saudi berdiam di rumah

Riyadh (ANTARA News) - Jalan-jalan di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Senin, terlihat lengang karena banyak pekerja asing  berdiam di dalam rumah guna menghindari razia mencari pekerja ilegal.

Seperti dilaporkan Reuters, proyek konstruksi terlihat sepi, lalu lintas Riyadh yang biasanya padat tampak mengalir lancar dan banyak toko-toko serta kios di pasar tutup.

Pemerintah Saudi telah mengumumkan akan melakukan razia di pusat bisnis, pasar, dan pemukiman untuk menangkap para ekspatriat yang tidak memiliki visa sah karena tidak bekerja untuk perusahaan yang memberikan sponsor pada mereka untuk masuk ke kerajaan itu.

Di Zona Industri Riyadh, lokasi para pekerja asing , sebagian besar toko-toko tutup pada hari Senin pagi, menurut seorang saksi yang mengatakan ia melihat belasan orang berlarian untuk bersembunyi ketika mendengar sirene polisi dari jalan terdekat .

"Tidak ada yang datang untuk membeli apa-apa hari ini . Ini situasi yang sangat buruk ," kata Abu Safwat, warga Suriah yang memiliki toko piranti mesin di daerah itu.

Penegakan aturan visa merupakan suatu bentuk upaya terbaru untuk mengakhiri pasar gelap pekerja impor murah, mengurangi jumlah tenaga kerja asing dan menyediakan pekerjaan di sektor swasta untuk warga negara Arab Saudi.

"Kampanye keamanan ini, dengan berkoordinasi dengan Departemen Tenaga Kerja, akan berlangsung di seluruh kota, provinsi, desa-desa dan kota-kota pedesaan," kata Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mayor Jenderal Mansour Turki dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

Pada bulan Maret Kementerian Tenaga Kerja dan Dalam Negeri mulai merazia kantor dan pasar sebelum memberikan amnesti pada bulan April untuk memungkinkan orang asing memperbaharui visa mereka tanpa didenda .
Sebelum amnesti berakhir pada Senin pemerintah mengeluarkan peringatan berulang-ulang untuk pekerja asing guna memperbaharui status atau terancam hukuman termasuk penjara , denda dan deportasi .

Perusahaan yang mempekerjakan ekspatriat tanpa visa yang tepat juga akan didenda, serta orang atau perusahaan yang menarik biaya pada pekerja asing untuk mensponsori visa mereka .

"Kami ingin pekerja asing untuk tetap berada di kerajaan ini secara sah," kata Wakil Menteri Perburuhan Mufrej al - Haqbani dalam sambutannya yang dikutip oleh harian lokal berbahasa Inggris Arab News.

Sebuah antrian panjang membentang di jalan di luar satu kantor visa saat pekerja Arab dan Asia Selatan mencoba untuk menghindari denda karena visa yang kadaluarsa. Beberapa dari mereka membawa serta barang-barang pribadi dengan harapan dapat segera angkat kaki.

Seorang wanita Sri Lanka yang bekerja sebagai pembantu lepas di Riyadh mengatakan ia dan beberapa teman-temannya telah memutuskan untuk tinggal di rumah untuk menghindari razia pemerintah.

Di distrik Batha , rumah bagi banyak pekerja asing yang dibayar rendah , beberapa toko tutup dan hanya karyawan Arab Saudi yang bekerja. Kios-kios pasar telah lenyap dari jalanan yang biasanya sibuk oleh para penjual yang menawarkan buah, sayuran , pakaian dan telepon genggam.



View the original article here



Peliculas Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar