Rabu, November 06, 2013

Soetrisno Bachir ajak pilih pemimpin sejahterakan masyarakat

Saksi Korupsi Flu Burung. Mantan Ketua Partai Amanat Rakyat Soetrisno Bachir menjawab pertanyaan saat menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan dengan terdakwa Ratna Dewi Umar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/6). Dalam sidang tersebut jaksa penuntut umum menghadirkan tiga saksi terkait dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan penanggulangan flu burung. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Perubahan harus dilakukan secara struktural dan kultural..."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Soetrisno Bachir mengajak masyarakat untuk melahirkan pemimpin baru yang berkarakter, memiliki visi yang jelas, dan keberpihakan yang kuat kepada kesejahteraan rakyat.

Ajakan tersebut menjadi gagasan yang menguat dalam Majelis Reboan menyambut Tahun Baru 1435 H, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan KB PII di Jakarta, Rabu malam.

"Momentum Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 harus menjadi penanda hijrahnya bangsa Indonesia dari keterpurukan menuju masa depan yang cerah," kata Soetrisno Bachir dalam forum tersebut.

Menurut dia, para pemimpin bangsa Indonesia selama ini terlalu sibuk dengan kepentingan pribadi dan kelompoknya, sehingga kepentingan bangsa terpinggirkan.

"Demi memenangkan kepentingannya sendiri, elit kita menjadi sibuk untuk saling intrik, sehingga momentum hijrah ini harus menjadi rujukan untuk memilih pemimpin pada 2014," kata tokoh yang sedang aktif menggalakkan kemandirian ekonomi dan politik generasi muda itu.

Soetrisno menambahkan bahwa para aktivis dan alumni PII harus menjadi kekuatan solid yang mampu menggerakkan bangsa Indonesia untuk berhijrah, untuk meninggalkan kejahiliyahan dan memperbaiki kualitas kepemimpinan nasional pada 2014.

Ajakan untuk melakukan gerakan ini juga menjadi semakin menguat dengan pendapat para tokoh yang juga aktif dalam forum tersebut seperti mantan Anggota DPR RI Marwah Daud Ibrahim dan Mantan Mendagri Syarwan Hamid, serta para aktivis dari berbagai parpol, ormas, dan kekuatan politik lainnya.

Marwah Daud juga secara panjang lebar menambahkan bahwa semangat hijrah harus dilakukan secara totalitas. "Perubahan harus dilakukan secara struktural dan kultural, untuk menghijrahkan mind-set kita menjadi bangsa yang maju," ujarnya.

Sebelum diberitakan, KB PII adalah perhimpunan yang mewadahi alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) yang banyak mewarnai sejarah umat Islam Indonesia sejak tahun 1947.

Perhimpunan KB PII sendiri didirikan pada 28 Mei 1998 di Masjid Istiqlal di Jakarta dan hingga saat ini KB PII telah memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, serta hampir keseluruhan Kabupaten dan Kota di Indonesia. (*)



View the original article here



Peliculas Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar